Selasa, 22 September 2015

Jahe - Sejarah & Legendanya


Jahe. Siapa sih yang tidak kenal jahe?
Tanaman yang berkhasiat banyak dan beraroma hangat, menyamankan perut yang kembung atau tenggorokan yang serak. Jahe ini sebetulnya adalah sejenis rhizoma/rimpang, yaitu bentuk modifikasi batang yang menjalar kedalam tanah.



Tanaman jahe adalah tanaman yang umum terdapat di India & Cina. Nama jahe sendiri berasal dari bahasa Sanskrit yaitu sringa-vera, yang artinya badan tanduk, maksudnya badan yang berbentuk tanduk. Dan memang sebagian besar jahe bentuknya seperti tanduk. Jahe telah menjadi tanaman yang penting dalam ilmu pengobatan cina selama berabad-abad dan disebutkan dalam tulisan-tulisan konfusius. Jahe juga disebutkan dalam Al-Qur'an yang menunjukan bahwa jahe sudah dikenal di wilayah Arab sejak 650 M.


Jahe telah mencapai daerah Mediterania bersama dengan orang-orang Fenisia yang memperdagangkannya dengan orang-orang Yunani dan Romawi. Bahkan jahe adalah bumbu favorit orang romawi setelah merica.
Seperti yang mereka lakukan terhadap rempah-rempah lainnya dan bagian lain dari budaya mereka, Romawi membawa jahe ketika mereka menjajah daerah-daerah utara. Pada abad 19, jahe sangat dikenal di Eropa dan disertakan dalam setiap tatanan hidangan, seperti halnya garam dan merica saat ini, walaupun jelas tidak mahal; satu pon jahe sama harganya dengan satu ekor kambing siap jual.

Di Inggris pada abad 19, di pub dan kedai pelayannya menyediakan wadah kecil berisi bubuk jahe untuk ditabur ke dalam bir - inilah asal mula dari ginger ale.

Mungkin penggunakan jahe dalam makanan yang paling dikenal adalah kue jahe. Kue ini bukan hasil penemuan abad ke 20 bahkan kue jahe sudah populer selama ribuan tahun. Ada bukti bahwa kue jahe pertama dibuat sekitar 2500 tahun sebelum Masehi oleh seorang pembuat kue di pulau Rhodes, Yunani. Resepnya menyebar hingga ke Mesir dan Roma, begitu pula ke seluruh wilayah Eropa.

Di Russia, ketika seorang anak yang nantinya menjadi Peter yang Agung lahir, ayahnya sang Raja Russia menerima lebih dari 100 keik jahe yang diukir seperti mantel kerajaan, beberapa dari keik-keik itu ada yang beratnya lebih dari 200 pon. Seorang juru masak kerajaan Ratu Elizabeth I diberi tugas khusus membuat kue jahe berbentuk potret dan model tiga dimensi para tamu terhormat pesta-pesta kerajaan.


Jahe adalah rempah-rempah pertama yang sukses diperkenalkan di era baru untuk tujuan agrikultur. Karena bibit rimpangnya dapat dikirim tanpa rusak, dan tetap tahan untuk waktu yang lama, berhasil membawanya melintasi samudera Atlantik dan menanamnya di Hindia Barat, di saat cuacanya tepat. Eksperimen tersebut sukses besar, hanya dalam beberapa tahun perkebunan Jamaika telah mengekspor kembali jahe ke Eropa.

Sumber & diterjemahkan dari: The Complete Spice Book - Maggie Stuckey, St. Martin's Paperbacks - 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar